Telponku berdering siang itu,.kulihat mantan pacar saya yang menelpon..ada apa gerangan tiba-tiba dia menelponku langsung muncul di pikiran saya.
Dengan sedikit ragu kuangkat panggilannya, terdengar suara yang sudah lama tidak kudengar tapi saya masih hafal betul.Setelah berbasa basi sejenak,ia lalu mulai menyampaikan maksud dari percakapan ini.
Dia ingin bercerita tentang tawaran pekerjaan di kantornya yang dulu.Saya tahu baru sebulan mantan saya keluar dari kantornya itu, karena beban pekerjaan dan tingkat stres yang tinggi.
Ia mengatakan kalau menerima tawaran untuk kembali bekerja dengan alasan karena uang tabungannya habis dan harus segera mendapatkan penghasilan.Namun hari demi hari muncul keraguan setelah menerima tawaran itu.
Ia meminta pendapatku apa yang sebaiknya dia lakukan.Seiring berjalannya waktu kami berbicara,saya mendengar dia mulai menangis.Hal yang bukan biasa,setahu saya dia sangat kuat.Tangisan lirih itu menimbulkan keharuan yang sangat di hati saya.Saya tahu apa yang sedang dia rasakan saat ini.Saya juga pernah menganggur.
Kutanyakan kepadanya,dengan mengesampingkan bahwa dia butuh penghasilan,"apa kamu udah siap dengan kondisi pekerjaanmu yang dulu yang membuat kamu akhirnya memilih untuk keluar??".Dia terdiam dan tidak menjawab pertanyaan saya.Saya memintanya untuk bersabar dan memberikan sedikit semangat.
Dan tanpa berpikir panjang saya menawarkan bantuan uang kepadanya, memintanya untuk tidak sungkan terhadap bantuan saya itu.Namun ia menolak..
Untuk mantan pacar saya,.saat aku menawarkan bantuan uang kepadamu,aku teringat akan ibumu yang memberiku uang sewaktu aku akan berangkat ke Surabaya untuk mengikuti tes PLN,aku tidak memiliki uang untuk berangkat saat itu.
Dalam benakku,apakah ibumu berpikir panjang sewaktu memberiku uang saat itu??SAYA RASA TIDAK..:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar